jangan putus asa

jangan putus asa

31 Mac 2015

Walau tak ada ORANG - TAPI ALLAH ada

Walau tak ada ORANG sayang kita ..
- TAPI ALLAH ada dekat di hati kita ..
Walau tak ada ORANG cinta kita ..
- TAPI ALLAH sentiasa KASIHI kita ..
Walau tak ada ORANG tolong kita ..
- TAPI ALLAH ada LINDUNGI kita ..
Walau tak ada ORANG rindu kita ..
- TAPI ALLAH tetap tunggu kita ..
Walau tak ada ORANG jaga kita ..
- TAPI ALLAH perhatikan kita ..
Walau tak ada ORANG dengan kita ..
- TAPI ALLAH ada temankan kita ..

#⛅⛅⛅

15 Mac 2015

YANG...

YANG.....
Yang singkat itu - "waktu"
Yang menipu itu - "dunia"
Yang dekat itu - "kematian"
Yang besar itu - "hawa nafsu"
Yang berat itu - "amanah"
Yang sulit itu - "ikhlas"
Yang mudah itu - "berbuat dosa"
Yang susah itu - "sabar"
Yang lupa itu - "bersyukur"
Yang membakar amal itu - "megumpat"
Yang ke neraka itu - "lidah"
Yang berharga itu - "iman"
Yang mententeramkan hati itu - "teman sejati"
Yang ditunggu Allah S.w.t itu -"taubat"
(Imam Al Ghazali)
Yang tak c/p -kedekut..... �� �� ��

14 Mac 2015

SUDAHKAH IBADAH KITA SESUAI DENGAN PETUNJUK RASULULLAH ??

DAHKAH IBADAH KITA SESUAI DENGAN PETUNJUK
RASULULLAH ?? 

SUDAHKAH IBADAH KITA SESUAI
DENGAN PETUNJUK
RASULULLAH ??

Maka Telitilah Sebelum Diamalkan,

“Dan janganlah
kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan dimintai pertanggung
jawaban” [Al-Israa : 36]

CARA MENGGAPAI HATI YANG
ISTIQOMAH

Menggapai Hati yang Istiqomah
Allah ta’ala telah berfirman,

“Yaitu hari yang harta dan anak-anak tidak akan
memberi manfaat, kecuali orang-orang yang datang
menghadap Allah dengan membawa hati yang
selamat”(Asy Syu’ara : 88-89)

“Sesungguhnya di dalam tubuh anak Adam ada
segumpal daging; apabila segumpal daging itu baik
maka seluruh tubuhnya akan baik. Segumpal daging
itu adalah hati.” (HR Muslim dan Baihaqi)

CARA MENCAPAI HATI YANG ISTIQOMAH
Hati adalah sumber kebaikan dan keburukan
seseorang. Bila hati penuh dengan ketaatan kepada
Allah, maka perilaku seseorang akan penuh dengan
kebaikan. Sebaliknya, bila hati penuh dengan
syahwat dan hawa nafsu, maka yang akan muncul
dalam perilaku adalah keburukan dan kemaksiatan.
Keburukan dan kemaksiatan ini bisa datang karena
hati seseorang dalam keadaan lengah dari dzikir
kepada Allah.

Ibnul Qoyyim al-Jauziyah berkata, “Apabila hati
seseorang itu lengah dari dzikir kepada Allah, maka
setan dengan serta merta akan masuk ke dalam
hati seseorang dan mempengaruhinya untuk berbuat
keburukan. Masuknya setan ke dalam hati yang
lengah ini, bahkan lebih cepat daripada masuknya
angin ke dalam sebuah ruangan.”
Oleh karena itu, hati seorang mukmin harus
senantiasa dijaga dari pengaruh setan ini. Yaitu,
dengan senantiasa berada dalam sikap taat kepada
Allah SWT. Upaya inilah yang disebut dengan
Istiqamah.

Imam al-Qurtubi berkata, “Hati yang istiqamah
adalah hati yang senantiasa lurus dalam ketaatan
kepada Allah, baik berupa keyakinan, perkataan,
maupun perbuatan.” Lebih lanjut beliau mengatakan,
“Hati yang istiqamah adalah jalan menuju
keberhasilan di dunia dan keselamatan dari azab
akhirat. Hati yang istiqamah akan membuat
seseorang dekat dengan kebaikan, rezekinya akan
dilapangkan dan akan jauh dari hawa nafsu dan
syahwat. Dengan hati yang istiqamah, maka
malaikat akan turun untuk memberikan keteguhan
dan keamanan serta ketenangan dari ketakutan
terhadap adzab kubur. Hati yang istiqamah akan
membuat amal diterima dan menghapus dosa.”

Lalu bagaimanakah caranya menggapai hati untuk
istiqomha…………..??????

Ada banyak cara untuk menggapai hati yang
istiqamah ini.
Di antaranya:

Pertama, meletakkan cinta kepada Allah SWT di
atas segala-galanya.
Ini adalah persoalan yang tidak mudah dan butuh
perjuangan keras. Karena, dalam kehidupan sehari-
hari kita sering mengalami benturan antara
kepentingan Allah dan kepentingan makhluk, entah
itu kepentingan orang tua, guru, teman, saudara,
atau yang lainnya. Apabila dalam kenyataanya kita
lebih mendahulukan kepentingan makhluk, maka itu
pertanda bahwa kita belum meletakkan cinta Allah
di atas segala-galanya.
Padahal, Allah Subhanahu Wata’ala telah
menegaskan bahwa siapa yang lebih mencintai
sesuatu selain Allah, maka ia justru akan tersiksa
dengan rasa cintanya itu. Siapa yang takut karena
selain Allah, maka ia justru akan dikuasai oleh rasa
takutnya itu. Siapa yang sibuk dengan selain Allah,
maka ia akan mengalami kebosanan dan siapa yang
mendahulukan yang lain daripada Allah, maka ia
tidak akan mendapatkan keberkahan dari-Nya.

Kedua, membesarkan perintah dan larangan Allah .
Membesarkan perintah dan larangan Allah harus
dimulai dari membesarkan dan mengagungkan
pemilik perintah dan larangan tersebut, yaitu Allah
Subhanahu Wata’ala.

Allah Subhanahu Wata’ala
berfirman yang artinya,

“Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran
Allah.” Ulama dalam menafsirkan ayat ini
mengatakan, “Mengapa kalian tidak takut akan
kebesaran Allah.”
Membesarkan perintah Allah di antaranya adalah
dengan menjaga waktu salat, melakukannya dengan
khusyu, memeriksa rukun dan kesempurnaannya
serta melakukannya secara berjamaah.

Ketiga, senantiasa berzikir kepada Allah.
Zikir adalah wasiat Allah kepada hamba-hamba-
Nya dan wasiat Rasulullah kepada ummatnya.

Dalam sebuah hadis qudsi Allah Subhanahu
Wata’ala berfirman, “Barangsiapa yang mengingat-
Ku di dalam dirinya, maka Aku akan mengingat-Nya
dalam diri-Ku. Dan barang siapa yang mengingat-
Ku dalam kesibukan, maka Aku akan mengingat-Nya
dalam kesibukan yang lebih baik darinya.” (HR
Bukhari).

Keempat, Mempelajari kisah orang-orang saleh
terdahulu.
Hal ini diharapkan agar kita bisa mengambil
pelajaran dari mereka. Bagaimana kesabaran
mereka ketika menghadapi ujian yang berat,
kejujuran mereka dalam bersikap, dan keteguhan
mereka dalam mempertahankan keimanan.
Allah SWT berfirman, “Sungguh dalam kisah-kisah
mereka terdapat ibrah (pelajaran) bagi orang yang
memiliki akal, ….”

Kelima, senantiasa berpikir tentang kebesaran
ciptaan Allah.
Allah SWT memiliki ciptaan yang indah dan besar.
Dengan memikirkan ciptaannya diharapkan bisa
menyadari betapa besar kekuasaan Allah terhadap
ciptaan-Nya itu. Allah SWT berfirman, “Wahai
manusia, telah diberikan kepada kalian beberapa
permisalan, maka dengarkanlah (perhatikanlah)
permisalan itu. Sesungguhnya orang-orang yang
engkau seru selain Allah, mereka tidak akan mampu
untuk menciptakan lalat, meskipun untuk
melakukannya itu mereka berkumpul bersama…”

Keenam, Kenalilah Allah dengan nama-nama-Nya
yang mulia / asmaul husna.
Knalilah Allah dengan nama dan sifat-sifatnya,
niscaya hatimu akan lembut dan menjadi terarah ke
jalan yang lurus.
Semakin kita mengenal Allah akan terbentuk rasa
cinta kepada Allah, Rasa Takut Kepada Allah dan
Rasa Harap kepada Allah. Rasa itulah yang akan
selalu menuntun hati kita untuk selalu istiqomah di
jalan-Nya.

Demikianlah beberapa hal yang akan mengantarkan
kita kepada hati yang istiqamah. Dan mudah-
mudahan saja kita bisa mendapatkannya.

Semoga Bermanfaat.

Allahu A’lam