jangan putus asa

jangan putus asa

29 Januari 2014

MANA YANG LEBIH UTAMA : DIAM ATAU BERBICARA?



۞ Al Hasan (Al Bashri) rahimahullah berkata: 

“Mengajarkan kebaikan lebih baik daripada diam, dan diam lebih baik daripada mengajarkan keburukan.” 

(Lihat kitab Al Bayan wa At Tabyiin, hal. 271)
۞ Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata:

“Maka bukanlah perkataan yang diperintahkan secara mutlak, tidak juga diam, akan tetapi harus berbicara dengan kebaikan dan diam dari keburukan, dan kebanyakan para ulama salaf kebanyakan memuji diam dari keburukan, dan sesuatu yang tidak bermanfaat, karena beratnya untuk diri, oleh sebab itu kebanyakan manusia terperosok di dalamnya, maka mereka (para ulama salaf) mengobati diri mereka dan bersungguh-sungguh diam dari sesuatu yang tidak bermanfaat untuk mereka.”


( Lihat kitab Jami’ Al ‘Ulum Wa Al Hikam, 17/13)

۞ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah:

“Berbicara dengan kebaikan adalah sebuah kebaikan daripada diam darinya, dan diam dari keburukan adalah sebuah kebaikan daripada berbicara keburukan, adapun diam selalu maka ini adalah perbuatan bid’ah yang terlarang, dan demikian pula menahan diri dari memakan roti, daging dan minum air, maka ini adalah termasuk dari perbuatan bid’ah yang tercela juga, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Shahih Bukhari, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam 

berkhuthbah berdirilah seseorang dan bertanya kepada beliau: 

“Abu Israil bernadzar untuk berdiri dan tidak duduk dan tidak bernaung serta tidak berbicara dan berpuasa, (bolehkah?)” Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perintahkanlah ia untuk berbicara, bernaung dan menyempurnakan puasanya.” 

(Lihat kitab Al Furqan Baina Awliya Ar rahman dan Awliya Asy Syaithan, hal. 159.)

۞ Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata:

“Bahwa berkata yang baik seperti berdzikir kepada Allah, membaca Al Quran dan amalan-amalan baik lebih baik daripada berdiam, demikian pula berbicara dengan kebenaran seluruhnya dan mengadakan perdamaian diantara manusia, dan apa saja yang semisal dengannya, dan sesungguhnya diam yang terpuji adalah diam dari perkataan yang bathil.” 


(Lihat kitab At Tamhid Lima Fi Al Muwaththa’ Min Al Ma’ani wa Al Asanid, 22/20)

۞ Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: 

“Tidak ada kebaikan di dalam diam dari ilmu sebagaimana tidak ada kebaikan di dalam perkataan yang bathil.” 

(Lihat Kitab Gharaib Al Furqan wa Gharaib Al Furqan, 1/227)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan